Showing posts with label sastra prosa. Show all posts
Showing posts with label sastra prosa. Show all posts

Monday, November 28, 2011

Pernyataan sang Malam


Malam telah berubah menjadi kegelapan pekat,satu dua suara kendaraan masih terdengar di pinggiran jalanan dekat tempat diriku berdiam. Suara katak dan jangkrik saling bersahutan satu dengan lainnya, saling mengalahkan agar permintaan mereka akan cuaca terkabulkan.

Seharusnya saat ini jam malam berlaku pada waktu alamku, namun rasa kantuk yang hinggap di mata masih belum mampu mengalahkan perjalanan pikiran yang sedang berkelana menembus batas – batas waktu masa silam. Aku ingin sekali keluar untuk menikmati mala mini dengan beberapa sahabat, namun mereka sedang tidak berada di kota ini.
***
“Kau belum tidur?” tanya Saina kepada diriku yang duduk termenung memandang layar kedap kedip laptop.

“Belum” kataku.

“Apa yang kau lakukan malam – malam begini?”

“Aku hanya membaca kabar yang sampai melalui internet” kataku.

“Kabar tentang apa yang kau dapatkan, sehingga dirimu tahan untuk bergadang semalam suntuk?”

“Kabar tentang apakah besok dunia akan kiamat” kataku dengan sedikit kesal.

“hehehe, kenapa harus marah? Aku sedang bingung saja, saat mentari akan berkunjung sebentar lagi, dirimu masih sibuk dengan duniamu.”

“Aku tidak bisa tidur” kataku dengan heran, kenapa Saina masih belum tidur juga.

“Sedangkan aku lagi mengamati dirimu dan duniamu yang sangat menarik bagiku” kata Saina seolah telah membaca pikiranku.

“Oh, maaf jika aku mengganggu tidurmu” kataku kepada Saina.

“tidak apa – apa, jujur sangat menikmati suasana malam” katanya.

“ada aura ketenangan yang aku dapatkan dari pernyataan sang malam kepada diriku melalui keheningan yang dia tawarkan kepada diriku” lanjutnya lagi.

“tengah malam bagiku hanyalah masa untu menikmati saja, jika aku sedang tidak dapat berkumpul dengan teman – temanku” kataku.

“wah, sayang sekali saat dinihari engkau sia – siakan begitu saja” kata Saina

“kenapa?” tanyaku ingin tahu

“jika saja malam – malam yang kau lalui dapat di pergunakan dengan sebaik – baiknya, tentu engkau akan mendapatkan sebuah energy positif bagi kehidupan hari esoknya”.

“contohnya?” kataku

“kenapa engkau lebih memilih kehidupan dunia daripada engkau bermunajat kepada Allah SWT? Sayang sekali kehidupan malam – malam yang cukup panjang engkau habiskan secara sia - sia”

Ada sebentuk rasa terkejut dari hatiku saat mendengarkan nasihatnya.

“ bukankah dunia hanya perhentian sementara? Saat engkau membuang waktu secara sia – sia, sadarkah waktu itu akan di pertanggung jawabkan kembali kepada dirimu?”

Mulutku terkunci mendengar muhasabah yang dia berikan pada diriku, terasa sekali waktu yang telah aku sia – siakan setiap malamnya, bermabuk – mabukan di pub, bermain internet sampai lupa waktu, tertawa terbahak – bahak setiap malamnya dengan teman – teman seolah umur kami masih panjang sekali.

Tiba – tiba sebuah pertanyaan terlintas dalam pikiranku, siapakah Saina?

***

Aku terbangun saat Azan subuh berbunyi di mesjid dekat rumah, laptopku masih hidup, dan aku tersadar rupanya ketiduran tadi malam, karena kantuk yang tidak dapat aku tahankan, namun percakapan dengan Saina seolah sebuah kenyataan yang baru saja aku alami.

“ Aku adalah imajinasimu dan kerinduan dirimu akan masa lalumu yang sering melakukan Qiyamul Lail” kata Saina dalam pikiranku,

TAMAT

“Dan pada sebahagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”. (QS. Al-Isra` : 79)
“Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan.” (QS. Al-Muzzammil : 1-4)

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman terhadap ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang
apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta
memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo`a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS. As-Sajadah : 15-16) 

“Dan orang-orang yang menghabiskan waktu malamnyai dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka.” (QS. Al-Furqan : 64)  

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata
air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka.
Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; Mereka
sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (QS. Adz-Dzariyat : 15-17)  

“Allah merahmati seorang lelaki yang terbangun di malam hari lalu sholat dan membangunkan
istrinya, kalau dia enggan maka ia memercikkan air  ke wajahnya. Allah merahmati seorang
perempuan bangun di malam hari lalu sholat dan membangunkan suaminya, kalau dia enggan
maka ia memercikkan air ke wajahnya.” (HR. Abu Daud no. 1308, 1450, An-Nasa`i 3/205, Ibnu Majah no. 1336, Ibnu Khuzaimah 2/183/1148, Ibnu Hibban 6/306/2567 -Al-Ihsan-, Al-Hakim 1/453 dan Al-Baihaqy 2/501. Dan dishohihkan oleh Syaikh Muqbil dalam Al-Jami’ Ash-Shohih 2/172)

sumber:


Friday, November 25, 2011

Jamuan malam yang kau sajikan




Tadi malam kita bertemu dalam satu meja makan, dan dirimu menyajikan hidangan yang kau buat sendiri di atas meja tempat kita bersantap berdua, bertemankan cahaya lilin – lilin kecil yang menerangi romantisme kita berdua.

Kau menyajikan hidangan yang terbuat dari masa lalumu, dengan tambahan sedikit bumbu – bumbu imajinasi apa yang hatimu rasakan, meresap dan ternikmati dari makanan yang kita santap berdua.

Kisah hidupmu mengalir melalui kerongkongan jiwaku, meresap menjadi bagian dari sel – sel otakku yang hanya dapat berusaha mencernanya, kisah tentang dirimu, sifatmu, apapun yang engkau pikirkan dan tuangkan dalam secarik kertas kosong.

Sajian malammu kepada diriku sangat nikmat sekali, mencernanya melalui pikiranku, mengolahnya melalui imajinasiku, berusaha mempersiapkan sebuah hidangan yang berasal dari diriku untuk perjamuan malam kita berikutnya, hanya untuk kita nikmati berdua saja.

kawan, aku masih rindu sajian jamuan yang kau hidangkan seperti biasanya, biarkan aku menikmati setiap tutur kalimat yang engkau tuliskan.

tentang yang tercatat dalam tulisanmu telah membuat aku kecanduan...

Mistikasi kata




Kata – kata bercerita tentang kisahnya, sebuah kisah berasal dari alam pikiran dan imajinasi, membentuk sebuah rangkaian kalimat dan tulisan. Ada suatu mistis dalam penggunaan kata – kata, bagaimana dia menjelaskan apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh pemiliknya.

Melalui rangkaian kata aku memahami dirimu, melalui rangkaian kata dirimu memahami diriku, melalui rangkaian kata, kita memahami mereka. Ada emosi – emosi tertanamkan dalam rangkaian kata, ada suatu perasaan terangkaikan dalam kata, ada suatu semangat hidup terpancarkan oleh kata – kata.

Hal yang unik terasa dalam menuturkan dan mendengarkan kalimat yang terdiri dari beberapa kata, kita saling berkomunikasi, saling memberikan informasi yang kita dapatkan sendiri, menjadi suatu informasi yang saling melengkapi untuk diriku dan dirimu.
Melalui informasi yang kita dapatkan itulah, kita berpikir, dan kita bertindak. Entah apakah dalam bentuk kemarahan, apakah dalam bentuk kesedihan, apakah dirimu hanya diam membisu ataukah emosi dalam diriku bergejolak mendapatkan sebuah informasi darimu dalam bentuk kata – kata.

Melalui rangkaian magis kata – kata, aku dapat mempermainkan orang – orang di sekelilingku, memberikan informasi yang berawal dari apa yang ingin aku lakukan dalam kelompok tersebut, mungkin aku ingin memecah belah kelompok itu, maka aku tinggal merangkai kata yang dapat mempermainkan sensitifitas perasaan mereka. Mungkin aku ingin mempersatukan mereka, maka aku akan merangkai kata yang dapat mengobarkan kenangan dan harapan mereka. Mungkin juga aku ingin menggelorakan semangat mereka, melalui rangkaian katalah, aku menyentuh perasaan mereka akan harapan dan cita – cita yang ingin tercapai melalui kelompok ini.

Kata – kata bukanlah sejenis benih yang dapat di tanam dan kemudian di tuai hasilnya, saat kata di tanam, dia tidak akan tumbuh menjadi buah kata, kata – kata harus di cari dari belantara interaksi hubungan antar personal, dari pengalaman baru dan dari bacaan yang di dapatkan sehari – hari.

Begitu penting peranan kata – kata dalam hubungan antar manusia, bahkan untuk dirinya sendiri. Sebagai salah satu kajaiban dalam hidup manusia, kata – kata begitu berarti untuk kita. Yang di pergunakan dalam kehidupan kita sesuai dengan kepentingan personal.
Pergunakan daya mistis kata dengan sebaik – baiknya, karena dapat mempengaruhi apapun dalam hubungan antar manusia ^_^ .

Friday, November 4, 2011

Nisan belum tertulis





Disini telah dikuburkan segala dendam
Telah kulihat yang terkubur untuk terakhir kalinya
Biarlah dia tentram di dalam sana
Hanya maaf yang akan hidup didalam dada
Masa lalu telah menjadi pelajaran
Kehadiran seseorang menjadi kesempatan untuk memahami
Toh
Manusia hanyalah mahluk yang memiliki noda dalam hidup,,,

Saturday, October 15, 2011

Rahasia sang Anggora



Seekor kucing Anggora berjalan melewati kamar tidur Mr. Smith menuju dapur untuk mengambil makanannya di mangkuk makanan yang terletak di lantai dapur.

Sementara Smith sedang sibuk bercakap – cakap dengan seseorang melalui Handphonenya di kamar tidur, percakapan mereka sangat serius sekali. Mungkin berhubungan dengan pekerjaan sehari – hari Smith sebagai seorang Paparazi yang senantiasa mengambil foto – foto ekslufifa dalam setiap pemotretannya di setiap wilayah yang di singgahinya.

“Saya harap anda jangan coba – coba memeras Pimpinan kami” kata suara di seberang telefon.

“Memeras,,,? Saya rasa tidak sedang memeras saat ini, saya hanya meminta bayaran atas foto yang saya ambil tadi pagi, hitung – hitung agar tidak di publikasikan ke surat kabar” Jawab Smith.

“Jika anda memang tidak memeras, mengapa Anda meminta 100.000 Poundsterling untuk foto – foto kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan saya?”

“Hahaha,,, yah tentu saja ada imbalan atas apa yang dilakukan oleh Bos anda tersebut, dia terkenal sebagai orang yang baik di mata masyarakat, namun kelakuannya saat ini sangatlah bejat, dia berhubungan seks dengan seorang pelacur dan kemudian menganinayanya,,,” Kata Smith lagi.

“Jika kami tidak memberikan apa yang anda inginkan?”

“Maka foto – foto bos anda akan terpampang di surat kabar terkemuka di Negara ini” Tantang Smith lagi.

“Well, kemana kami akan mengantarkan uang yang anda inginkan tersebut?”

“saya akan memberikan alamatnya nanti, dan tentu saja, tolong aktifkan Handphone anda nanti. Ingat, jangan macam – macam, karena saya akan mengamati saat kalian menaruh bungkusan berisi uang itu dari kejauhan”

Smith kemudian mematikan Handphonenya, dan kemudian membongkarnya, untuk mengganti kartu SIM yang ada dengan kartu SIM yang biasa dia pakai sehari – hari.

Dengan penuh rasa kemenangan dia melangkah menuju dapur, dimana kucingnya berada, sambil tertawa dan mengambil sekaleng Bir dari dalam sana, dia memeluk kucingnya yang sedang tidur di lantai.

“Malam ini kita akan kaya raya, puss, Hahahahahahah” kata Smith kepada kucingnya.

Kemudian sambil menggendong kucingnya, dia kembali ke dalam kamar, setelah menaruh kucingnya di atas tempat tidur, Smith kemudian berganti pakaian, dan memakai sebuah jacket kulit, serta mengambil kunci motornya di atas meja kamarnya.

“Jaga baik – baik rumah ini ya,,, aku akan mengambil kekayaan kita” kata Smith kepada kucingnya.

Kemudian dia pergi keluar apartemen pribadinya, setelah mengunci pintu rumahnya, dia melangkah menuju parkir tempat motornya di taruh.

***
kucing Smith sedang tertidur di kursi ruangan tamu, tiba – tiba dia terbangun saat melihat beberapa orang mendobrak masuk rumah tempat dia tinggal, mereka memakai topeng dan sarung tangan, mereka kemudian menghidupkan lampu rumah Smith seolah akan mencari sesuatu yang penting.

“Ini rumah bajingan itu,,, bongkar setiap sudut rumahnya” perintah seseorang kepada teman – temannya yang ikut bersama dirinya.

Mereka kemudian mulai membongkar setiap sudut rumah yang ditempati oleh Smith beserta seekor kucingnya, mereka menjelajahi mulai dari kamar tidur, kamar mandi, sampai dapur untuk mencari barang yang di inginkan oleh Bos mereka.

“Sudah jumpa Flashdisknya?” teriak sang pimpinan gerombolan tersebut.

“Belum jumpa” teriak seorang anak buahnya sambil membalikkan dipan Smith.

Barang – barang Smith berserakan di lantai, sedangkan kucingnya yang terganggu oleh aktifitas mereka memilih bersembunyi dekat sudut dapur sambil mengeong ketakutan.

“Sialan,,,, sudah mampus masih juga memberikan masalah besar” kata sang pimpinan sambil menghancurkan lampu meja di ruangan tamu.

“sudahlah, bawa laptop yang ada di meja itu, mana tahu Bajingan itu menyimpannya disana” perintahnya lagi sambil menunjuk meja kerja Smith.

***

Keesokan harinya, apartemen Smith di penuhi oleh pihak Kepolisian, mereka menggunakan peralatan lengkap untuk memeriksa dan mencari petunjuk yang penting tentang suatu tindakan kejahatan yang telah terjadi di kota tersebut. Garis kepolisian telah di buat di pintu masuk, para tetangga telah di wawancarai oleh pihak kepolisian sekedar untuk mencari bukti – bukti, dan Kucing milik Smith pun di masukkan kedalam kandang binatang dan ditaruh di atas meja tamu agar tidak mengganggu pekerjaan mereka.

“Sudah dapat bukti – bukti terbaru?” kata Anthea  kepada Addney rekannya yang sedang mencari sidik jari di dinding rumah.

“Belum,,, belum ketemu bukti – bukti kuat tentang kejahatan yang dilakukan oleh anak buah Nito” jawabnya.

“Mereka memang penjahat tanggung, mungkin baru pertama kali membunuh orang, karena mereka tidak tahu telah terekam CCTV lalu lintas serta kepergok oleh patrol lalu lintas” kata Anthea.

“tadi pagi Smith di temukan tewas di tepi sungai Themes, di lehernya terdapat bekas cekikan menggunakan kabel, yang melakukan anak buah Nito, namun motif perbuatan mereka belum di ketahui, pekerjaan Smith sehari – hari adalah sebagai Paparazi yang mengambil foto – foto tokoh terkenal, di duga ada hubungan antara rahasia perbuatan yang telah di lakukan oleh Nito dengan kematian Smith” lanjut Anthea sambil membaca catatan kepolisian.

“Benar sekali Anthea, memang setiap orang memiliki motif aneh dan terkadang kita tidak percayai kenyataannya, padahal di mata masyarakat, Nito di kenal sebagai pengusaha yang dermawan dan memiliki nama baik. Oh ya, bagaimana kasus pembunuhan seorang pelacur minggu lalu?” Tanya Addney kepada Anthea.

“Belum di jumpai motif dan pelaku pembunuhan pelacur itu, yah seperti yang kau tahu, biasanya kasus yang menimpa orang – orang kecil tidak menarik perhatian public seperti kasus yang bakal menimpa Nito jika memang ada bukti yang mengarah kepada dirinya” jelas Anthea.

“Meonggggg”

Suara kucing Smith yang keras menarik perhatian Anthea, kemudian dia berjalan menuju kandang binatang tempat kucing itu di kurung. Anthea membuka pintu kandang dan kemudia menggendong kucing tersebut di bahunya.

“kamu lapar ya?” kata Anthea kepada kucing tersebut.

Kemudian dia berjalan ke dapur untuk mencari sisa – sisa makanan kucing diantara isi kulkas yang berhamburan oleh perbuatan gerombolan tadi malam, akhirnya dia menemukan sebotol susu yang masih utuh, dan kemudian dia melihat tempat makanan kucing yang tergeletak di lantai dapur, sambil meletakkan kucing tersebut di atas meja dapur dan menuangkan susu ke dalam tempat makanannya.

Perhatiannya tertuju kepada kalung yang bertuliskan nama kucing tersebut, “Almeta” gumamnya menyebut nama kucing itu. Perhatiannya kemudian tertuju kepada bentuk unik kalung Almeta yang berbentuk tabung, dilepaskannya kalun tersebut dari leher Almeta, dan kemudian memperhatikan setiap lekuk tabung tersebut, di putarnya ujungnya dan keluarlah flashdisk dari dalamnya.

“tolong ambilkan sebuah laptop” teriaknya kepada rekan sekerjanya.

Seorang polisi membawakan laptop miliknya, dan memanggil rekan – rekannya di ruangan tersebut untuk berkumpul di dapur. Merekapun menghentikan kegiatan pekerjaannya dan terfokus kepada isi dari flashdisk tersebut.

Di layar computer, mereka melihat sebuah foto – foto yang tersusun seperti film berjalan, karena pengambilannya secara otomatis, berisi adegan brutal tentang kelakuan Nito yang melakukan penganinayaan kepada pelacur, kemudian Nito membunuh sang pelacur dengan menggunakan sehelai kabel.

“akhirnya, kedua kasus tersebut memiliki pelaku yang sama, yaitu Nito” teriak Anthea dengan gembira

“karena seekor kucing”
-00-

Sunday, October 9, 2011

Bingkai Jendela




Semua bermula dari salah ku sendiri, mencoba melompati jendela pembatas antara rumahku dengan rumahnya, bagaimana mungkin aku tidak tergode dengan pemandangan di halaman rumahnya, begitu syahdu dan menentramkan siapapun yang melihatnya dari luar jendela.
Ah, duniaku yang terasa hitam dan putihlah yang memaksa aku memandang dunia penuh warna di sebelah sana, aku merasakan ada kebebasan dan hal – hal baru yang terlihat dalam dunia penuh warna yang terpampang di jendela kamarku.
Dunia ku yang ramai dan penuh dengan orang – orang yang saling memperhatikan satu dengan lain membuatku bosan dan ingin merasa sendiri di balik jendela, aku membutuhkan kesunyian, aku membutuhkan privasi, aku membutuhkan kesendirian.
Dunia penuh warna yang terpampang di seberang bingkai jendela seolah memberikan apapun yang aku butuhkan, saat aku pandang setiap hari tiada bosan dan kejemuan yang 
aku lihat.

Maka sampailah kakiku di dunia penuh warna dan kebebasan yang ada di depan mataku, bukan ilusi, bukan khayalan, semua riil dan begitu nyata bagiku, dunia penuh warna yang menghadirkan semua impian dan keinginan yang selama ini aku idamkan.

Aku pandang dunia hitam putih untuk terakhir kalinya, sebelum aku berlari melintasi hutan dan semak belukar yang ada di hadapan mataku saat ini. “selamat tinggal” kataku dalam hati, dan mulai berlari dan berlari memasuki dunia dan pengalaman baru yang menanti depan mata, pasti sesuai dengan khayalanku.

Aku sudah lupa jalan kembali ke jendela, petualangan – petualangan baru begitu mengasyikkan buatku, melihat ribuan warna, ribuan macam hal – hal unik yang tidak pernah aku saksikan hadir di hadapan mata.

Semakin hari, semakin jauh aku melangkah ke dalam dunia baru ini, hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun. Tahun pertama begitu indah bagiku, begitu hidup, namun menapaki tahun – tahun yang mulai berjalan, aku mulai merasa  mulai kesepian dan kehilangan.

Pernah aku menemukan tulang – belulang manusia yang sedang berposisi duduk di suatu pohon, apakah dia seperti diriku? Terjebak dalam dunia warna dan kehilangan dunia yang pernah aku tinggal di dalamnya? Entah kenapa jebakan ilusi begitu menggoda untukku saat ini. Aku telah kehilangan arah untuk kembali pulang ke duniaku yang lalu.

Kelelahan mulai mengisi rongga paru – paru dan sendi – sendi tulangku, aku tidak mampu lagi untuk berjalan jauh, dunia ini begitu luas terhampar dan hanya akulah satu – satunya orang yang masih hidup di belahan dunia ini, terduduk aku di sebuah pohon rindang di tepi hutan, menyesali kebodohanku yang kurang mensyukuri duniaku yang sederhana….
***
10 tahun kemudian,,,

“Ibu, aku ingin kamar di atap ini, pemandangannya indah” kata seorang anak kepada Ibunya, saat mereka baru membereskan rumah tempat tinggal baru mereka, di tepian kota kecil yang cukup terpencil.

“Iya, Banu, jangan lupa bereskan kamarmu sebelum tidur disana malam ini” sahut Ibunya.
Banu tidak mendengar perkataan ibunya, dirinya sedang sibuk dengan lamunannya sendiri tentang dunia yang terhampar di luar jendela kamarnya…

“Suatu hari, aku ingin melompati jendela ini, menuju kesana” batin Banu….

Saturday, October 8, 2011

Bagaimana Enid Blyton menulis


Enid Blyton, Guru penulis dan 800  karya tulisnya

Untuk para penggemar lima sekawan, yuk kita pelajari lagi tentang penulisnya, Enid Blyton, Beliau adalah penulis fiksi terbesar nomer 7 dunia, dibawah Sidney Sheldon dalam hal penjualan karyanya di seluruh dunia versi Wikipedia, yang sumber pengambilan wiki dari encyclopedia Britannica. Karya – karyanya telah terjual sekitar 600 Juta kopi dalam 90 bahasa utama dunia, dalam hal produktifitas, Enid Blyton hanya bisa dikalahkan oleh Corin Tellado yang membuat 4000 judul tulisan, sementara karya Enid Blyton berjumlah kurang lebih 800 judul.
Kehidupan Pribadi Enid Blyton,
Enid Blyton dilahirkan pada tanggal 11 Agustus 1897 di East Dulwich, London, Kerajaan Inggris, dia merupakan anak pertama dari pasangan Thomas Carey Blyton dan Theresa Mary Harrison Blyton. Juga Blyton memiliki 2 orang adik laki – laki yang bernama Hanly dan Carey.
Dari tahun 1907 sampai tahun 1915, Blyton bersekolah di St. Christopher's School. Selanjutnya dia belajar menjadi guru di Ipswich High School, dan mengajar selama masing – masing 5 tahun di Bickley, Surbiton dan Chessington. Menulis merupakan kegiatan di waktu luangnya.
Cara Blyton menulis sebuah Karya tulis,
Bagaimana cara dan sistematika Enid Blyton sebelum ataupun sesudah selesai menuliskan karya tulisnya? Yuk kita pelajari,
Dari website http://www.enidblytonsociety.co.uk/enid-the-writer.php kita akan mempelajari teknik Enid Blyton dalam menyelesaikan karya tulisnya, tentu saja denga beberapa penyesuaian yang empuss inginkan. :P (ga ada istilah objektif2an ya,,,? Xixixi )
1.    Bagaimana cara Enid Blyton menuliskan karyanya?

Sebelum menuliskan sebuah karya, Enid Blyton tidak pernah merencanakan karya – karyanya sebelumnya, seringkali dia kebingungan harus memulai membuat permulaan untuk tulisannya. Namun, dia tetap menuliskan imajinasinya kedalam kertas, dia lebih menyukai langsung menuliskan apa yang ada di dalam khayalannya daripada menuliskan pengalaman  perjalannya, dia menjelaskan apa yang dia lakukan sebagai “aku melihat sebuah bioskop mini berada di dalam kepalaku,,,, dan apa yang telah aku lihat disana aku tuliskan ke dalam kertas”. Lebih lanjut dia menjelaskan kepada sahabatnya Peter McKellar, “ itu adalah tampilan tiga dimensi, lengkap dengan suaranya, sensasinya, dan perasaannya!”.

Saat Enid memulai menulis, maka tokoh adalah hal pertama yang dia tuliskan, bagaimana karakternya, bagaimana kebiasaannya, bagaimana postur tubuhnya, kemudian setelah itu dia akan menuliskan suasana atau tempat terjadinya, apa yang sedang tokoh lakukan saat itu. Intinya adalah saat dia telah mendapatkan gambaran terang tentang tokoh, suasana dan apa yang terjadi di dalam khayalannya, maka dia akan langsung menuliskannya ke dalam tulisan.

Setiap cerita yang dia khayalkan selalu merupakan satu cerita lengkap, suatu satu kesatuan dari awal hingga akhir, saat Enid sedang menulis, dia seakan – akan tidak ingin berhenti dari kegiatan menulis dan memikirkan hal lain di luarnya. Dia tidak ingin rasa dan pengalaman khayalannya di rusak oleh ide – ide ataupun alur cerita penulis lain dalam karyanya. Dia hanya ingin menjadi seorang pengamat, seorang reporter, seorang penterjemah, antara dunia khayalannya dengan karya – karyanya yang akan di nikmati pembaca.

2.    Darimana Enid Blyton mendapatkan ide – ide karyanya?

Enid Blyton selalu menyediakan sumber tulisannya yang berasal dari imajinasi yang telah sering dia latih semenjak masih masa anak – anak, (pengkhayal keras berat neh). Semua imajinasi dia dapatkan dari pengalamannya selama hidup, dan menjadi bahan mentah yang akan dia tuliskan kedalam karyanya. Semua di olah dan diramu di dalam pikirannya.

Dan seringkali alur, tema, dan tempat dalam ceritanya berasal dari pengalaman pribadinya, misalnya, bagaimana hal yang pernah terjadi di tempat dia bekerja, kemudian mengadaptasi pengalamannya, mengubahnya kedalam ceritanya, memotong beberapa bagian yang tidak penting, dan kemudian menuliskan hasil khayalannya kedalam karyanya. Imajinasinya tentang tokoh juga cukup sering dia ambil dari karakter teman – teman dan kolega yang pernah di kenalnya.

3.    Mengapa Enid Blyton menuliskan banyak buku?

Enid Blyton memiliki kepedulian yang tinggi kepada anak – anak, dari berbagai batasan usia, dia senantiasa berharap karya – karyanya tidak hanya di nikmati oleh segmen umur tertentu saja, keinginannya adalah dia dapat menjadi sahabat bagi pembacanya, mulai dari usia kecil sampai usia dewasa. Selain punya banyak kepedulian kepada pembacanya, Enid Blyton juga menyukai menuliskan berbagai topic karya tulis, mulai dari cerita misteri dan petualangan, dia juga menulis buku pelajaran, buku pengetahuan umum, buku agama, buku fauna, novel keluarga, novel romantic, puisi, lagu, artikel. Dan dia pernah juga menuliskan kisah sejarah, legenda dan fable.

Dalam tulisannya, dia tidak hanya piawai merangkai kata, dia juga suka memasukkan nilai moral kedalam ceritanya, tujuannya adalah untuk mendidik dan mengajarkan semua hal kepada pembacanya.
Teknik penulisan seorang penulis terkenal seringkali membuat kita lebih bersemangat untuk menulis, karena kita telah mengenal karya – karya penulis tersebut sebelum mengetahui bagaimana dia menulis, sangat di sayangkan sekali bahwa teknik – teknik penulisan karya fiksi masih jarang, kalau tidak di katakan belum ada, di toko buku dan perpustakaan yang ada di negeri ini.
Semoga tulisan yang masih mentah ini dapat memotivasi teman – teman kompasioner untuk lebih rajin dalam menulis fiksi. J
***
The advice Enid Blyton gives in The Story of My Life to children who want to write is: "Fill your mind with all kinds of interesting things—the more you have in it, the more will come out of it. Nothing ever comes out of your mind that hasn't already been put into it in some form or other. It may come out changed, re-arranged, polished, shining, almost unrecognizable—but nevertheless it was you who put it there first of all. Your thoughts, your actions, your reading, your sense of humour, everything gets packed into your mind, and if you have an imagination, what a wonderful assortment it will have to choose from!"



Sumber :


Friday, April 22, 2011

saat putus asa menjemput


Kenapa aq tidak mendapatkan apa yang aq inginkan...?

QS. Al Baqarah 216

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui"

Kenapa ujian seberat ini,,,

QS Al Baqarah 286

"Allah tidak membebani seseorang sesuai dengan kesanggupannya"

Bagaimana aq harus menghadapinya....

QS Al Baqarah 45

"Jadikan sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya itu berat, kecuali bagi orang - orang yang khusyu"

Kepada siapa aku berharap...

QS At Taubah 129

"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepadaNYA aq bertawakkal"

Aq tidak dapat bertahan lagi...

QS Yusuf 87

"Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir"

note: sumber tulisan da hilang, tulisan orang lain

Tuesday, March 15, 2011

Misteri Dejavu

“Apakah kau percaya kepada déjà vu, kai?” kata ven kepada kai sahabatnya, saat mereka sedang duduk memandang keindahan danau di sebuah tempat terpencil.

“Déjà vu?” sahut kai, “sebenarnya aku seorang yang tidak terlalu percaya akan hal hal aneh seperti déjà vu, karena aku orangnya percaya kepada hal hal yang dapat terlihat oleh mata ku, aku orangnya berpikiran rasional”.

“namun apakah dirimu pernah mengalaminya? ” Tanya ven kembali,

“jika maksudmu, aku pernah mengalami hal seperti déjà vu, maka sejujurnya aku pernah merasakan sensasi seperti itu… ” jawab kai,

“kau tahu, saat pertama sekali aku salah memencet nomer telefon, aku terhubung dengan suara seorang gadis, dan kau tahu apa yang terjadi,,? Sekejap aku merasa terkejut, seolah olah diriku pernah mendengarkan suara indah tersebut, entah dimana,,, dan selanjutnya, aku semakin sering berkomunikasi dengan dirinya, dan seperti yang dirimu ketahui, ven, saat ini diriku akan menikahinya minggu depan” jelas kai,

“maksudmu, mengenai perkenalanmu dengan ningsih,,,?”, Tanya ven.

“yap, exactly, pertemuan dengan ningsih,,, calon istriku,,, bagaimana dengan dirimu, ven? Apakah dirimu pernah merasakan perasaan déjà vu,,,?” Tanya kai kepada ven.

“pernah, sewaktu aku kecil, kai,,,, kau tahu, aku pernah bermimpi tentang kematian diriku dan yang membuat diriku terkejut, adalah ternyata aku melihat juga sosok dirimu, kita sedang berenang di sebuah danau yang airnya sangat tenang, saat kita sedang berenang, kaki kita terlilit oleh tanaman air yang sangat sulit untuk ku melepaskannya,,,”.

“saat itu, akhirnya kita kehabisan nafas, dan perlahan mati lemas,,,” tutup ven.

“Hahahaha,,,,” kai tertawa,

“lupakan kebodohan mengenai déjà vu itu,,, mari kita berenang sampai ke tengah danau…” sahut kai sambil berlari ketengah tepian danau dan melepaskan bajunya.

“hei, tunggu aku…” kata ven, sambil melepaskan bajunya dan berlari mengejar kai…

****

saat kedua sahabat tersebut sedang asik berenang, di tepian timur danau tersebut, berdiri sebuah plang peringatan yang telah lusuh, termakan oleh waktu.

google

google

Sumber :

Wiki

Enigma

Popsy

Total Pageviews

Followers

Archive

 

© 10-5-2014 Empuss miaww. All rights resevered. Designed by Diubah karena banyak script anehnya

Back To Top