Thursday, August 20, 2015

Interogasi detektif Lopez



“Maaf terlambat, Jack, salju memenuhi mobilku, terpaksa harus dibersihkan terlebih dahulu. Hmm... kulihat anda sendirian, apakah perlu ditemani seorang pengacara, mungkin?”

“Tidak perlu, saya bisa membela diri saya, karena saya yakin tidak bersalah. Ya, beberapa waktu ini salju sedang mengganas di New York, seorang tuna wisma sepertiku paling merasakan kedinginan diluar sana”

“waw, pasti susah hidup ditengah kebekuan”

“ya, tidak seperti rumah – rumah orang kaya dengan penghangat ruangan mereka, jadi informasi apa yang anda butuhkan dari saya?”

“Tenang, Jack, ini Cuma interogasi sedikit mengenai pembunuhan keluarga Arthur di sebuah kawasan perumahan elit, kita lakukan secara perlahan, oke? Semua percakapan sudah terekam, untuk membuat rileks, apa anda butuh secangkir kopi, atau beberapa batang rokok?”

“tidak perlu, aku sudah nyaman dengan keadaan ini, sungguh capek berada dalam tahanan selama beberapa hari, hanya karena kematian keluarga kaya, sementara jika terjadi kematian para tuna wisma, tiada seorangpun peduli”

“Sepertinya anda membenci orang – orang kaya, Jack”

“Ya, tentu saja, bayangkan istri anda, maaf, anda seorang wanita, bayangkan pasangan anda meninggalkan anda hanya untuk menikahi orang kaya, terkadang aku masih merindukan rambut pendeknya yang kecoklatan”

“maaf, aku sedikit sentimental, tentu saja aku membenci orang – orang kaya, bagaimana mungkin mereka dapat hidup nyaman dalam kehangatan, sementara kami, para tunawisma hidup dalam kedinginan ditemani tong pembakaran dan sebotol minuman keras murahan, bagaimana mungkin mereka dapat nyenyak tidur dan memamerkan kekayaan mereka, sementara kami tidur kelaparan dan kedinginan di emperan – emperan toko serta jembatan”

“waw, aku tidak menyangka pertanyaanku menyinggung dirimu, maaf aku tidak tahu”

“interogasi macam apa ini? Hanya berputar – putar tidak tentu arah! Seorang detektif seperti anda hanya menanyakan pertanyaan kosong? Bodoh sekali kota sebesar New York memiliki seorang detektif bodoh seperti anda”

“saya sudah mengatakannya, kita melakukannya dalam keadaan santai”

“Sial!”

“mohon tidak menggunakan kata – kata yang tidak sopan dalam ruangan ini, oke?”

“Dasar sial! Kau tahu dibalik cermin itu rekanmu mungkin menertawakan diriku, jangan kira aku tidak pernah memasuki ruangan ini”

“Hey, bisakah kita bersepakat untuk berlaku sopan?”

“tidak perlu mengajarkanku sopan santun, nona, aku lebih berpengalaman daripada anda”

“oke... oke... dapatkah kita bersepakat dahulu untuk menjaga kesopanan?”

“Sial! Coba anda lihat catatan kriminalitas saya! Saya tidak pernah ditahan karena melakukan sebuah kejahatan, nona cantik”

“Ya, saya sudah membaca catatan kriminalitas anda, semua bersih tanpa ada satupun kejahatan disana”

“jangan coba – coba berlaku sopan kepada diriku, nona... nona Lopez, sebaiknya langsung saja ke pokok persoalan”

“baik, saya sudah mengatakan bahwa kita melakukannya secara nyaman”

“suruh rekanmu kemari, jangan bermain sandiwara busuk polisi baik dan polisi jahat”

“itu hanya di film, hanya saya detektif untuk kasus ini”

“benarkah? Jangan – jangan kau berpura – pura menjadi polisi baik, kemudian tiba – tiba rekanmu datang memukuliku”

“sudah saya jelaskan, hanya saya detektif yang mengambil alih kasus ini”

“ada kebusukan dibalik wajah cantikmu”

“hati – hati kalau berbicara, tuan Jack”

“jangan coba – coba menipuku, aku sudah tahu semua sifat wanita”

“untuk apa saya melakukan itu semua, tuan Jack?”

“ya, tentu saja, agar seorang tuna wisma dapat dijadikan tersangka pembunuhan, apalagi? Coba lihat catatan kriminalitasku, mencuri sebatang korek api pun aku tidak pernah”

“sudah saya katakan, saya telah membacanya, dan tidak ada catatan kejahatan disana”

“kalian pihak kepolisian pasti bersekongkol dengan para orang kaya itu untuk membersihkan kami, para tunawisma, dari jalanan dengan cara menjadikan kami sebagai tersangka kejahatan”

“semua orang sama di mata hukum”

“itu hanya teori belaka, buktinya jika seorang kaya mati, seluruh kota tiba – tiba menjadi peduli, tetapi jika seorang tuna wisma mati, seluruh kota merasa senang karena sampah kota telah dibersihkan”

“saya harap anda dapat mengendalikan diri”

“Tenang?! Ketenangan apalagi yang anda butuhkan, saya sudah cukup merasa tenang”

“kita berada dalam proses penyidikan, tuan Jack, saya harap anda tenang, oke? Sehingga interogasi ini dapat dilanjutkan kembali”

“Busuk! Bahkan institusi sebesar kepolisian kota New York menjadi sarang kebusukan orang – orang kaya disini”

“Maksud anda?”

“Anda mendengar kata saya tadi kan?”

“Anda bermaksud menghina institusi kepolisian?”

“ini bukan fitnah, ini sebuah kenyataan!”

“henti kan semua ucapan omong kosong anda, tuan Jack”

“jangan coba – coba mengancam saya, nona...”

“atau..”

“atau saya akan...”

“akan apa?”

“Diam! Jika anda tidak berada dalam ruangan ini, atau seorang petugas polisi, saya hajar anda!”

“Anda mengancam saya?”

“ya, tentu saja!”

“sudah puas?”

“Sial! Seharusnya aku tidak berada didekat rumah terkutuk itu! Seharusnya aku bermabuk – mabukan saja dibawah jembatan”

“tadi saya mendengar anda memfitnah institusi saya, apakah anda melakukannya dengan sadar?”

“ya, tentu saja!”

“Baiklah tuan Jack, sepertinya ada beberapa hal yang harus kita luruskan disini, saya dapat mempergunakan percakapan kita untuk menuntut anda karena menghina institusi kepolisian, setelah itu anda meracau tidak tentu arah tentang dongeng polisi baik dan polisi jahat seperti di film – film, saya hanya bisa mengatakan itu hanya ada di film sementara interogasi ini adalah hal nyata, oh ya... saya juga pemegang sabuk hitam dan 10 karate, meskipun saya seorang wanita, saya dapat menghajar anda dengan tangan saya sendiri, anda mengerti?”

“ya, maaf saya tadi lepas kendali”

“saya ingin membuat beberapa kesepakatan selama proses penyidikan ini berlangsung”

“oke, maafkan saya, saya tidak serius”

“pertama, jangan mempergunakan bahasa yang tidak sopan”

“baiklah, ngomong – ngomong dapatkah ucapan saya tadi dihapus dari rekaman ini?”

“bukan wewenang saya”

“hm... oke”

“kedua, cobalah kendalikan emosi anda dalam proses penyidikan ini”

“baik”

“kita bersepakat?”

“oke, kita sepakat”

“ karena anda ingin langsung ke pokok persoalan, tidak ingin basa – basi, ceritakan tentang malam kejadian saat keluarga Arthur tewas menggenaskan”

“ Saat itu pukul 10 malam, saya berada ditrotoar sedang membongkar tong sampah para aristokrat, biasanya saya mendapat makanan yang masih baik, yang mereka buang dalam tempat sampah”

“bagaimana cara anda bisa memasuki kompleks perumahan itu?”

“tentu saja saya bisa memasuki kompleks perumahan itu karena tidak ada satpam penjaganya, anda ini bagaimana?”

“maksud saya, bukankah jarak tempat anda tinggal dengan rumah milik keluarga Arthur berjarak 25 mil?”

“ Orang – orang mencari makan ke benua lain dengan menggunakan pesawat, kenapa aneh dengan jarak 25 mil saya mengais makanan di tong sampah orang – orang kaya?”

“ Berarti anda sering berkunjung kesana?”

“hanya dua minggu terakhir ini”

“baik, ceritakan apa yang anda lihat saat malam kejadian tersebut”

“ waktu itu saya sedang mengorek tong sampah, saya melihat keseberang ada seorang latin masuk kedalam rumah, kau tahu, pertama sekali orang latin itu membunuh sikecil, aku tidak tahu nama gadis berambut coklat sebahu itu, setelah itu ia membunuh saudara lelaki gadis tersebut didepan pintu kamar, saya jelaskan terlebih dahulu, sebelum lampu kamar itu dimatikan, saya bisa melihat jelas melalui kaca jendela, kemudian si latin itu membunuh Arthur dan istrinya di ruang tamu, mereka baru saja sampai dirumah usai pembunuhan anak mereka, mungkin baru pulang dari pesta”

“bagaimana posisi anda?”

“ saya melihat langsung ke rumah itu”

“ apakah pembunuh itu tidak melihat anda?”

“saat itu saya berada di dekat tong sampah, kemudian saya bersembunyi dibalik pohon disamping tong”

“bagaimana cara pembunuh itu beraksi?”

“ saya melihat pertama sekali dia mencekik gadis itu, kemudian karena abangnya keluar, dia memukuli saudaranya dengan martil, setelah itu ia mendengar sebuah mobil masuk perkarangan rumah, ia mematikan lampu kamar atas dan lantai dua, kemudian ia bersembunyi diruang tamu sampai Arthur dan istrinya masuk baru langsung menghabisi mereka”

“ Baiklah Jack, saya sudah dapat menyimpulkan kasus ini”

“Maksud anda, pembunuhnya sudah tertangkap?”

“maksud saya, andalah pembunuh sebenarnya”

“anda gila, bagaimana mungkin?”

“pertama, gadis kecil itu berambut sebahu kecoklatan seperti mantan istri anda, sehingga anda menjadikan dia sasaran pertama, kedua, karena mendengar suara gaduh, abangnya keluar kamar, dan entah bagaimana anda mendapatkan martil, anda memukuli kepala saudara lelakinya berulang kali dengan alat itu, setelah itu anda mendengar suara mobil yang masuk kepekarangan rumah, dengan panik anda menunggu diruang tamu dan kemudian membunuh pasangan tersebut”

“itu hanya asumsi belaka, anda tidak memiliki dasar”

“ tentu saja saya memiliki dasar yang kuat, pertama, gadis itu berambut coklat sebahu yang mengingatkan anda dengan mantan istri anda, kedua, saya kira hanya orang gila yang menempuh jarak 25 mil ditengah salju untuk mengais makanan ditong sampah”

“ saya kelaparan, dan saya tidak mendobrak rumah tersebut”

“ bukan kelaparan, namun kebencian terhadap orang kaya yang membuat anda melampiaskan dendam, lagi pula rumah itu tidak terkunci, disana lingkungan aman, mereka terbiasa tidak mengunci pintu saat malam sebelum kejadian di rumah Arthur”

“ saya tidak akan berbicara lagi, carikan saya pengacara”

***


Setelah proses interogasi selesai, detektif Lopez mengirimkan pesan melalui handphonenya.

kambing hitam untuk kasusmu sudah aku dapatkan, dimasa depan jika beraksi kembali, gunakan otak, bukan nafsumu belaka”


=  T A M A T =

Monday, August 17, 2015

Kumpulan #fiksimini "tak bersalah"



1.   Riwayat hidup

Susi melihat daftar riwayat hidup yang harus diisinya, selesai ceklist ia kembali ke balik nisan #fiksimini

2.   "Sehidup Semati"

"I love you" kata suami istri itu kepada sesamanya. Ada "kejutan kecil" untuk masing2 pasangan. Sang suami memberikan minuman berisi arsenik sementara sang istri menghidangkan racun tikus dalam makanan #fiksimini

3.   Nomor antri

Terlalu lama dipanggil, seorang pria melompat dari lantai 20 untuk mendapat posisi terdepan dalam antrian #fiksimini

4.   "Bebas"

Seharusnya dia sudah bebas dari semua masalahnya, namun dia menyesal harus berulang - ulang kali meneguk minuman itu, padahal dia telah mati bunuh diri dengan racun itu 10 tahun lalu #fiksimini

5.   "Gara - gara Malu"

Karena tidak kuat menahan malu, akhirnya Lastri menendang kemaluan orang yang mencoba memperkosanya #fiksimini

6.   "Beling"

Pemain Kuda lumping sedang makan beling, bukan karena profesinya, namun karena beling lebih terjangkau daripada sembako #fiksimini

7.   "Tidak bersalah"

Dia hanya mencuci celananya yang sudah berbulan bulan tidak tersentuh air. Entah mengapa ikan - ikan disungai itu semua mati mengambang satu persatu #fiksimini

8.   "Meninggal"

Gadis itu meninggal dengan bahagia pukul 10 pagi ini, meninggalkan semua kenangan pahit hidupnya untuk menempuh hidup baru dengan lelaki pujaannya #fiksimini

9.   "Jual Diri"

Demi sekolah adik2nya, gadis itu terpaksa menjual tubuhnya, kebetulan di iklan koran ada yang sedang membutuhkan ginjal #fiksimini

10.                "Musuh"

Dia mencari musuh bebuyutannya sampai ke ujung dunia, untuk sekedar menyambung silaturahmi, karena ia tahu umurnya tinggal hitungan beberapa jam lagi. #fiksimini

11.                "Psikopat"

Aku masih tidak percaya dia seorang psikopat dibalik wajah lugunya. Meskipun tadi malam ia berulangkali menikam dan menguburkan tubuhku dihutan #fiksimini

12.                "Takut"

"Jangan tinggalkan aku sendiri malam ini, aku takut bertemu hantu" kata gadis itu kepada teman prianya saat praktikum dikamar mayat. namun lelaki itu tetap pergi didalam kegelapan setelah memberikan kepalanya untuk menemani gadis itu #fiksimini

13.                "1 Detik"

Aku cuma meminta satu detik lebih lama untuk menghentikan keputusanku sebelumnya, jika aku tahu bahwa sakitnya melompati lantai 50 terus menerus aku rasakan usai bunuh diriku sukses #fiksimini

14.                "Jumlah langkah"

Biasanya aku menghitung jumlah langkah kakiku saat pergi dari tempat itu, namun kini diriku menghitung jumlah langkah pengunjung terakhir dari balik makamku #fiksimini #end 

15.                "Darah dingin"

Dia tidak perlu mengasah pisau untuk membunuh, cukup dengan lidah tak bertulangnya, ia bermaksud menghujam ulu hati orang tua yang jantungan itu

16.                "?"

Dia bingung kenapa dipukuli orang2, padahal dia hanya mencuri sepotong roti pengganjal perut, bukan mencuri uang negara #fiksimini

17.                "Negara Tiongkok"

Dia sangat setuju pekerja asal negara tiongkok dinegara ini, terlebih untuk mengganti dosen pemasaran di kampus depok. Karena dosen pemasaran negara tiongkok berhasil membuat semua bumn negara tiongkok masuk forbes #fiksimini

18.                "Menjual bintang"

"Dijual bintang dari balkon restaurant dilantai 20", kota itu telah kehilangan bintang yang tertutup para raksasa pencakar langit #fiksimini

19.                "Tertukar"

Bocah pemulung memandang dibalik pagar rumah mewah kearah anak2 yang riang bermain. Ia yakin sewaktu lahir dahulu ia tertukar dirumah sakit#fiksimini

20.                "korban"

Sebagai satu2nya korban selamat dari kecelakaan maut dipulau terpencil itu, dia menyimpan sebuah rahasia kecil. Bahwa dia membunuh korban hidup lainnya agar pasokan makanannya tetap aman #fiksimini

Monday, July 6, 2015

Keagungan diatas cinta Layla dan Qais (majnun)

Makam Laila dan Majnun


Kau tidak akan mampu mendefenisikan cinta dengan nalar, sahabat, tidak... bahkan melalui piramida mashlow yang meletakkan cinta dan kasih sayang sebagai kebutuhan ketiga bagi manusia setelah kebutuhan fisiologis dan kebutuhan kenyamanan tidak akan mampu menjelaskannya.

Kau tidak akan mampu menjelaskan kenapa istri alm. Bob sadino, nyonya almh. Soelami Soejoed, rela meninggalkan kenyamanan beliau sebagai wanita karir demi menemani bob sadino yang seorang tukang batu dan supir angkot merintis impian beliau sebagai entrepreneur dalam keadaan kelaparan dan ketidak nyamanan diawal – awal mereka merintis usaha.

Atau bagaimana nyonya almh. Hasri ainun besari yang seorang dokter rela meninggalkan profesi dokternya demi menemani hari – hari BJ. Habibie merangkai impiannya membangun Indonesia dari pintu sekolahnya di Jerman.

Bahkan engkau tidak akan mampu mendefenisikan cinta lewat teori psikoseksual milik sigmund freud, bahwa oedipus complex yang berasal dari sentuhan kulit lewat kenikmatan onani (?) semenjak kita bayi yang membuat kita merasa tertarik pada seseorang.

Tidak, bahkan engkau akan dapat jatuh cinta untuk pertama kali pada seseorang yang yang belum pernah dikenal sebelumnya, bahkan kita tidak perlu menyentuhnya untuk mengetahui bahwa kita mencintainya.

Cinta masuk ke dalam sanubari tanpa kami undang
Ia bagai ilham dari langit yang menerobos
Dan bersemayam dalam jiwa kami
Dan kini kami akan mati karena cinta asmara
Yang telah melilit seluruh jiwa
Katakan padaku, siapa orang yang bisa
Bebas dari penyakit cinta?(syair Qais)

Cinta dapat engkau pahami melalui perasaan dari dalam hatimu, cinta hadir kepada siapa  saja yang dia kehendaki, meskipun kita jarang berbicara kepadanya, jarang bersua dengannya.



manifesto cinta bukan hadir melalui raga yang harus didekap setiap harinya, bahkan bila dia telah tiada didunia ini, kita akan menelusuri jejak – jejak orang yang pernah hadir dalam hati kita.

Aku melewati dinding ini, dinding Layla.
Dan aku mencium tembok ini dan dinding yang ini.
Bukan Cinta dari rumah-rumah yang telah mengambil hatiku.
Tapi Dia yang berdiam di rumah-rumah


Hargailah cinta, bukan melalui kehadiran raga dalam dekapan kita, bukan melalui suara yang kita dengar, bukan melalui kulit yang kita sentuh, hargailah cinta dengan tidak melanggar apa yang dilarang oleh pemilik cinta itu sendiri, Tuhan kita, disana engkau akan merasa bahagia meski kita tidak sempat mengucapkan kata cinta kepada dirinya.

Disinilah keagungan yang berdiri diatas cinta layla dan majnun, yang melegenda lebih dari 1000 tahun, cinta mereka bukan cinta kosong tentang kepemilikan raga, dan soal pemuasan hasrat seksual belaka, mereka saling mencintai tanpa meninggalkan norma sosial dan agama yang hadir dalam kehidupan mereka, seperti yang dijelaskan sigmund freud, Super ego (Das Ueber Ich) yaitu kekuatan moral dan etik dari kepribadian  mereka telah menguasai id (Das Es) dan ego (Das Ich)  mereka, bukan seperti para pecinta masa kini, yang berkuasa atas raga adalah id (kebutuhan dasar) yang menguasai ego dan super ego.

resapilah makna cinta Qais berikut ini :

Kerabat dan handai- taulanku mencela
Karena aku telah dimabukkan oleh dia
Ayah, putera- putera paman dan bibik
Mencela dan menghardik aku
Mereka tak bisa membedakan cinta dan hawa nafsu
Nafsu mengatakan pada mereka, keluarga kami berseteru
Mereka tidak tahu, dalam cinta tak ada seteru atau sahabat
Cinta hanya mengenal kasih sayang
Tidakkah mereka mengetahui?
Kini cintaku telah terbagi
Satu belahan adalah diriku
Sedang yang lain ku berikan untuknya
Tiada tersisa selain untuk kami

Wahai burung- burung merpati yang terbang diangkasa
Wahai negeri Irak yang damai
Tolonglah aku !
Sembuhkan rasa gundah- gundah yang membuat kalbu tersiksa
Dengarkanlah tangisanku
Suara batinku

Waktu terus berlalu, usia makin dewasa
Namun jiwaku yang telah terbakar rindu
Belum sembuh jua
Bahkan semakin parah

Bila kami ditakdirkan berjumpa
Akan kugandeng lengannya
Berjalan bertelanjang kaki menuju kesunyian
Sambil memanjatkan doa- doa pujian kepada Allah SWT
Ya Raab, telah kujadikan dia
Angan- angan dan harapku
Hiburlah diriku dengan cahaya matanya
Seperti Kau hiasi dia untukku
Atau buatlah dia membenciku
Dan keluarganya dengki padaku
Sedang aku akan tetap mencintainya
Meski sulit aku rasa

Mereka mencela dan menghina diriku
Dan mengatakan aku hilang ingatan
Sedang dia sering terdiam mengawasi bintang
Menanti kedatanganku

Aduhai, betapa mengherankannya
Orang- orang mencela cinta
Dan menganggapnya sebagai penyakit
Yang meluluh- lantakan dinding ketabahan

Aku berseru pada singgahsana langit
Berikan kami kebahagiaan dalam cinta
Singkaplah tirai derita
Yang selalu membelenggu kalbu

Bagaimana mungkin aku tidak gila
Bila melihat gadis bermata indah
Yang wajahnya bak matahari pagi bersinar cerah
Menggapai balik bukit, memecah kegelapan malam
Keluarga berkata
Mengapakah hatinya wahai ananda?
Mengapa engkau mencintai pemuda
Sedang engkau tidak melihat harapan untuk bersanding dengannya
Cinta, kasih dan sayang telah menyatu
Mengalir bersama aliran darah di tubuhku

Cinta bukankah harapan atau ratapan
Walau tiada harapan, aku akan tetap mencintainya
Sungguh beruntung orang yang memiliki kekasih
Yang menjadi karib dalam suka maupun duka
Karena Allah akan menghilangkan
Dari kalbu rasa sedih, bingung dan cemas
Aku tak mampu melepas diri
Dari jeratan tali kasih asmara
Karena surga menciptakan cinta untukku
Dan aku tidak mampu menolaknya

Sampaikan salamku kepada dia,
wahai angin malam
Katakan, aku akan tetap menunggu

Hingga ajal datang menjelang

Total Pageviews

Followers

Archive

 

© 10-5-2014 Empuss miaww. All rights resevered. Designed by Diubah karena banyak script anehnya

Back To Top