Enid Blyton, Guru penulis dan 800 karya tulisnya
Untuk
para penggemar lima sekawan, yuk kita pelajari lagi tentang penulisnya, Enid
Blyton, Beliau adalah penulis fiksi terbesar nomer 7 dunia, dibawah Sidney
Sheldon dalam hal penjualan karyanya di seluruh dunia versi Wikipedia, yang sumber
pengambilan wiki dari encyclopedia Britannica. Karya – karyanya telah terjual
sekitar 600 Juta kopi dalam 90 bahasa utama dunia, dalam hal produktifitas,
Enid Blyton hanya bisa dikalahkan oleh Corin Tellado yang membuat 4000 judul
tulisan, sementara karya Enid Blyton berjumlah kurang lebih 800 judul.
Kehidupan Pribadi Enid Blyton,
Enid
Blyton dilahirkan pada tanggal 11 Agustus 1897 di East Dulwich, London,
Kerajaan Inggris, dia merupakan anak pertama dari pasangan Thomas Carey Blyton
dan Theresa Mary Harrison Blyton. Juga Blyton memiliki 2 orang adik laki – laki
yang bernama Hanly dan Carey.
Dari
tahun 1907 sampai tahun 1915, Blyton bersekolah di St. Christopher's School. Selanjutnya
dia belajar menjadi guru di Ipswich High School, dan mengajar selama masing –
masing 5 tahun di Bickley, Surbiton dan Chessington. Menulis merupakan kegiatan
di waktu luangnya.
Cara Blyton menulis sebuah Karya tulis,
Bagaimana
cara dan sistematika Enid Blyton sebelum ataupun sesudah selesai menuliskan
karya tulisnya? Yuk kita pelajari,
Dari website http://www.enidblytonsociety.co.uk/enid-the-writer.php kita akan mempelajari teknik Enid Blyton dalam
menyelesaikan karya tulisnya, tentu saja denga beberapa penyesuaian yang empuss
inginkan. :P (ga ada istilah objektif2an ya,,,? Xixixi )
1. Bagaimana cara Enid Blyton menuliskan karyanya?
Sebelum menuliskan sebuah karya, Enid Blyton tidak
pernah merencanakan karya – karyanya sebelumnya, seringkali dia kebingungan
harus memulai membuat permulaan untuk tulisannya. Namun, dia tetap menuliskan
imajinasinya kedalam kertas, dia lebih menyukai langsung menuliskan apa yang
ada di dalam khayalannya daripada menuliskan pengalaman perjalannya, dia menjelaskan apa yang dia
lakukan sebagai “aku melihat sebuah bioskop mini berada di dalam kepalaku,,,,
dan apa yang telah aku lihat disana aku tuliskan ke dalam kertas”. Lebih lanjut
dia menjelaskan kepada sahabatnya Peter McKellar, “ itu adalah tampilan tiga
dimensi, lengkap dengan suaranya, sensasinya, dan perasaannya!”.
Saat Enid memulai menulis, maka tokoh adalah hal
pertama yang dia tuliskan, bagaimana karakternya, bagaimana kebiasaannya,
bagaimana postur tubuhnya, kemudian setelah itu dia akan menuliskan suasana
atau tempat terjadinya, apa yang sedang tokoh lakukan saat itu. Intinya adalah
saat dia telah mendapatkan gambaran terang tentang tokoh, suasana dan apa yang
terjadi di dalam khayalannya, maka dia akan langsung menuliskannya ke dalam
tulisan.
Setiap cerita yang dia khayalkan selalu merupakan satu
cerita lengkap, suatu satu kesatuan dari awal hingga akhir, saat Enid sedang menulis,
dia seakan – akan tidak ingin berhenti dari kegiatan menulis dan memikirkan hal
lain di luarnya. Dia tidak ingin rasa dan pengalaman khayalannya di rusak oleh
ide – ide ataupun alur cerita penulis lain dalam karyanya. Dia hanya ingin
menjadi seorang pengamat, seorang reporter, seorang penterjemah, antara dunia
khayalannya dengan karya – karyanya yang akan di nikmati pembaca.
2. Darimana Enid Blyton mendapatkan ide – ide karyanya?
Enid Blyton selalu menyediakan sumber tulisannya yang
berasal dari imajinasi yang telah sering dia latih semenjak masih masa anak –
anak, (pengkhayal keras berat neh). Semua imajinasi dia dapatkan dari
pengalamannya selama hidup, dan menjadi bahan mentah yang akan dia tuliskan
kedalam karyanya. Semua di olah dan diramu di dalam pikirannya.
Dan seringkali alur, tema, dan tempat dalam ceritanya
berasal dari pengalaman pribadinya, misalnya, bagaimana hal yang pernah terjadi
di tempat dia bekerja, kemudian mengadaptasi pengalamannya, mengubahnya kedalam
ceritanya, memotong beberapa bagian yang tidak penting, dan kemudian menuliskan
hasil khayalannya kedalam karyanya. Imajinasinya tentang tokoh juga cukup
sering dia ambil dari karakter teman – teman dan kolega yang pernah di
kenalnya.
3. Mengapa Enid Blyton menuliskan banyak buku?
Enid Blyton memiliki kepedulian yang tinggi kepada
anak – anak, dari berbagai batasan usia, dia senantiasa berharap karya –
karyanya tidak hanya di nikmati oleh segmen umur tertentu saja, keinginannya
adalah dia dapat menjadi sahabat bagi pembacanya, mulai dari usia kecil sampai
usia dewasa. Selain punya banyak kepedulian kepada pembacanya, Enid Blyton juga
menyukai menuliskan berbagai topic karya tulis, mulai dari cerita misteri dan
petualangan, dia juga menulis buku pelajaran, buku pengetahuan umum, buku
agama, buku fauna, novel keluarga, novel romantic, puisi, lagu, artikel. Dan dia
pernah juga menuliskan kisah sejarah, legenda dan fable.
Dalam tulisannya, dia tidak hanya piawai merangkai
kata, dia juga suka memasukkan nilai moral kedalam ceritanya, tujuannya adalah
untuk mendidik dan mengajarkan semua hal kepada pembacanya.
Teknik penulisan seorang penulis terkenal
seringkali membuat kita lebih bersemangat untuk menulis, karena kita telah mengenal
karya – karya penulis tersebut sebelum mengetahui bagaimana dia menulis, sangat
di sayangkan sekali bahwa teknik – teknik penulisan karya fiksi masih jarang,
kalau tidak di katakan belum ada, di toko buku dan perpustakaan yang ada di
negeri ini.
Semoga tulisan yang masih mentah ini dapat
memotivasi teman – teman kompasioner untuk lebih rajin dalam menulis fiksi. J
***
The advice Enid Blyton gives in The
Story of My Life to children who want to write is: "Fill your
mind with all kinds of interesting things—the more you have in it, the more
will come out of it. Nothing ever comes out of your mind that hasn't already
been put into it in some form or other. It may come out changed, re-arranged,
polished, shining, almost unrecognizable—but nevertheless it was you who put it
there first of all. Your thoughts, your actions, your reading, your sense of
humour, everything gets packed into your mind, and if you have an imagination,
what a wonderful assortment it will have to choose from!"
Sumber :