Showing posts with label violence. Show all posts
Showing posts with label violence. Show all posts

Saturday, October 15, 2011

Rahasia sang Anggora



Seekor kucing Anggora berjalan melewati kamar tidur Mr. Smith menuju dapur untuk mengambil makanannya di mangkuk makanan yang terletak di lantai dapur.

Sementara Smith sedang sibuk bercakap – cakap dengan seseorang melalui Handphonenya di kamar tidur, percakapan mereka sangat serius sekali. Mungkin berhubungan dengan pekerjaan sehari – hari Smith sebagai seorang Paparazi yang senantiasa mengambil foto – foto ekslufifa dalam setiap pemotretannya di setiap wilayah yang di singgahinya.

“Saya harap anda jangan coba – coba memeras Pimpinan kami” kata suara di seberang telefon.

“Memeras,,,? Saya rasa tidak sedang memeras saat ini, saya hanya meminta bayaran atas foto yang saya ambil tadi pagi, hitung – hitung agar tidak di publikasikan ke surat kabar” Jawab Smith.

“Jika anda memang tidak memeras, mengapa Anda meminta 100.000 Poundsterling untuk foto – foto kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan saya?”

“Hahaha,,, yah tentu saja ada imbalan atas apa yang dilakukan oleh Bos anda tersebut, dia terkenal sebagai orang yang baik di mata masyarakat, namun kelakuannya saat ini sangatlah bejat, dia berhubungan seks dengan seorang pelacur dan kemudian menganinayanya,,,” Kata Smith lagi.

“Jika kami tidak memberikan apa yang anda inginkan?”

“Maka foto – foto bos anda akan terpampang di surat kabar terkemuka di Negara ini” Tantang Smith lagi.

“Well, kemana kami akan mengantarkan uang yang anda inginkan tersebut?”

“saya akan memberikan alamatnya nanti, dan tentu saja, tolong aktifkan Handphone anda nanti. Ingat, jangan macam – macam, karena saya akan mengamati saat kalian menaruh bungkusan berisi uang itu dari kejauhan”

Smith kemudian mematikan Handphonenya, dan kemudian membongkarnya, untuk mengganti kartu SIM yang ada dengan kartu SIM yang biasa dia pakai sehari – hari.

Dengan penuh rasa kemenangan dia melangkah menuju dapur, dimana kucingnya berada, sambil tertawa dan mengambil sekaleng Bir dari dalam sana, dia memeluk kucingnya yang sedang tidur di lantai.

“Malam ini kita akan kaya raya, puss, Hahahahahahah” kata Smith kepada kucingnya.

Kemudian sambil menggendong kucingnya, dia kembali ke dalam kamar, setelah menaruh kucingnya di atas tempat tidur, Smith kemudian berganti pakaian, dan memakai sebuah jacket kulit, serta mengambil kunci motornya di atas meja kamarnya.

“Jaga baik – baik rumah ini ya,,, aku akan mengambil kekayaan kita” kata Smith kepada kucingnya.

Kemudian dia pergi keluar apartemen pribadinya, setelah mengunci pintu rumahnya, dia melangkah menuju parkir tempat motornya di taruh.

***
kucing Smith sedang tertidur di kursi ruangan tamu, tiba – tiba dia terbangun saat melihat beberapa orang mendobrak masuk rumah tempat dia tinggal, mereka memakai topeng dan sarung tangan, mereka kemudian menghidupkan lampu rumah Smith seolah akan mencari sesuatu yang penting.

“Ini rumah bajingan itu,,, bongkar setiap sudut rumahnya” perintah seseorang kepada teman – temannya yang ikut bersama dirinya.

Mereka kemudian mulai membongkar setiap sudut rumah yang ditempati oleh Smith beserta seekor kucingnya, mereka menjelajahi mulai dari kamar tidur, kamar mandi, sampai dapur untuk mencari barang yang di inginkan oleh Bos mereka.

“Sudah jumpa Flashdisknya?” teriak sang pimpinan gerombolan tersebut.

“Belum jumpa” teriak seorang anak buahnya sambil membalikkan dipan Smith.

Barang – barang Smith berserakan di lantai, sedangkan kucingnya yang terganggu oleh aktifitas mereka memilih bersembunyi dekat sudut dapur sambil mengeong ketakutan.

“Sialan,,,, sudah mampus masih juga memberikan masalah besar” kata sang pimpinan sambil menghancurkan lampu meja di ruangan tamu.

“sudahlah, bawa laptop yang ada di meja itu, mana tahu Bajingan itu menyimpannya disana” perintahnya lagi sambil menunjuk meja kerja Smith.

***

Keesokan harinya, apartemen Smith di penuhi oleh pihak Kepolisian, mereka menggunakan peralatan lengkap untuk memeriksa dan mencari petunjuk yang penting tentang suatu tindakan kejahatan yang telah terjadi di kota tersebut. Garis kepolisian telah di buat di pintu masuk, para tetangga telah di wawancarai oleh pihak kepolisian sekedar untuk mencari bukti – bukti, dan Kucing milik Smith pun di masukkan kedalam kandang binatang dan ditaruh di atas meja tamu agar tidak mengganggu pekerjaan mereka.

“Sudah dapat bukti – bukti terbaru?” kata Anthea  kepada Addney rekannya yang sedang mencari sidik jari di dinding rumah.

“Belum,,, belum ketemu bukti – bukti kuat tentang kejahatan yang dilakukan oleh anak buah Nito” jawabnya.

“Mereka memang penjahat tanggung, mungkin baru pertama kali membunuh orang, karena mereka tidak tahu telah terekam CCTV lalu lintas serta kepergok oleh patrol lalu lintas” kata Anthea.

“tadi pagi Smith di temukan tewas di tepi sungai Themes, di lehernya terdapat bekas cekikan menggunakan kabel, yang melakukan anak buah Nito, namun motif perbuatan mereka belum di ketahui, pekerjaan Smith sehari – hari adalah sebagai Paparazi yang mengambil foto – foto tokoh terkenal, di duga ada hubungan antara rahasia perbuatan yang telah di lakukan oleh Nito dengan kematian Smith” lanjut Anthea sambil membaca catatan kepolisian.

“Benar sekali Anthea, memang setiap orang memiliki motif aneh dan terkadang kita tidak percayai kenyataannya, padahal di mata masyarakat, Nito di kenal sebagai pengusaha yang dermawan dan memiliki nama baik. Oh ya, bagaimana kasus pembunuhan seorang pelacur minggu lalu?” Tanya Addney kepada Anthea.

“Belum di jumpai motif dan pelaku pembunuhan pelacur itu, yah seperti yang kau tahu, biasanya kasus yang menimpa orang – orang kecil tidak menarik perhatian public seperti kasus yang bakal menimpa Nito jika memang ada bukti yang mengarah kepada dirinya” jelas Anthea.

“Meonggggg”

Suara kucing Smith yang keras menarik perhatian Anthea, kemudian dia berjalan menuju kandang binatang tempat kucing itu di kurung. Anthea membuka pintu kandang dan kemudia menggendong kucing tersebut di bahunya.

“kamu lapar ya?” kata Anthea kepada kucing tersebut.

Kemudian dia berjalan ke dapur untuk mencari sisa – sisa makanan kucing diantara isi kulkas yang berhamburan oleh perbuatan gerombolan tadi malam, akhirnya dia menemukan sebotol susu yang masih utuh, dan kemudian dia melihat tempat makanan kucing yang tergeletak di lantai dapur, sambil meletakkan kucing tersebut di atas meja dapur dan menuangkan susu ke dalam tempat makanannya.

Perhatiannya tertuju kepada kalung yang bertuliskan nama kucing tersebut, “Almeta” gumamnya menyebut nama kucing itu. Perhatiannya kemudian tertuju kepada bentuk unik kalung Almeta yang berbentuk tabung, dilepaskannya kalun tersebut dari leher Almeta, dan kemudian memperhatikan setiap lekuk tabung tersebut, di putarnya ujungnya dan keluarlah flashdisk dari dalamnya.

“tolong ambilkan sebuah laptop” teriaknya kepada rekan sekerjanya.

Seorang polisi membawakan laptop miliknya, dan memanggil rekan – rekannya di ruangan tersebut untuk berkumpul di dapur. Merekapun menghentikan kegiatan pekerjaannya dan terfokus kepada isi dari flashdisk tersebut.

Di layar computer, mereka melihat sebuah foto – foto yang tersusun seperti film berjalan, karena pengambilannya secara otomatis, berisi adegan brutal tentang kelakuan Nito yang melakukan penganinayaan kepada pelacur, kemudian Nito membunuh sang pelacur dengan menggunakan sehelai kabel.

“akhirnya, kedua kasus tersebut memiliki pelaku yang sama, yaitu Nito” teriak Anthea dengan gembira

“karena seekor kucing”
-00-

Friday, October 7, 2011

V² for Violence and vandalism




Vandalism dan kekerasan (Violence) dikalangan remaja dan pelajar adalah suatu berita menyesakkan untuk di baca, dimana saat mereka seharusnya belajar dengan giat, rajin dan juga belajar untuk bersosialisasi dengan teman – teman barunya, belajar tentang kehidupan karena usia mereka yang tergolong muda, namun saat ini telah tercoreng oleh aksi – aksi kekerasan dan vandalism.

Salah satu berita tentang perbuatan kekerasan, telah dimuat di website Kompas tadi pagi, bagaimana mungkin sekelompok siswa yang duduk di sekolah dasar melakukan aksi pengeroyokan dan intimidasi terhadap satu orang siswa saja, dimanakah moral dan etika yang menjadi dasar dalam melakukan perbuatan sehari – hari di taruh?

Kekerasan yang di lakukan sejak usia muda sungguh sangat mengherankan, apa yang telah diajarkan kepada kepala genk atau kelompok tersebut di rumah? Apa yang telah dia pelajari di sekolah? Penyerangan yang dilakukan secara berkelompok kepada seseorang, baik dilakukan oleh teman sekelas, senior, sebenarnya merupakan tindakan melakukan keberanian secara berkelompok, inilah generasi yang akan duduk menggantikan para pemimpin negeri ini saat terjadinya suksesi nanti. Sungguh sebuah kenyataan yang menyakitkan.

Dari portal pendidikan website Utusan Malaysia, penyebab vandalism yang terjadi di kalangan remaja dapat kita bagi menjadi 4 bagian :

1.    Pengaruh rekan

Seorang remaja, merasa akan tersisih saat merasa berbeda dengan rekan – rekannya, terutama remaja yang berasal dari keluarga Broken Home, mereka merasa lebih di terima oleh kelompok dan genknya daripada di rumah sendiri. Namun dalam kelompok yang menyukai perbuatan merusak, saat mereka sedang berkumpul adalah saat terbaik untuk melakukan perbuatan vandalism

2.    Keluarga

Setengah pelaku vandalism adalah individu yang berasal dari keluarga Broken Home, kurangnya didikan dan pengawasan dari orang tua dan keluarga karena permasalahan yang terjadi di rumah, menimbulkan upaya untuk melampiaskan segala permasalahan yang dia rasakan (balas dendam).

3.    Pengaruh media massa

Kemajuan dan penetrasi media massa yang masuk sampai ke ruangan keluarga bahkan ruangan pribadi adalah salah satu penyebab tindakan Vandalism, adegan – adegan negative yang terpampang di layar kaca, surat kabar, dan majalah menyebabkan para remaja mendapatkan sebuah contoh kongkrit dan menarik untuk di contoh, sekali lagi, kurangnya pengawasan dan bimbingan dari orang tua dan keluarga menyebabkan mereka tidak dapat memilih mana informasi yang bisa di contoh dan mana yang harus di hindari

4.    Sikap Apati, Individualistik, dan materialistik masyarakat

Remaja adalah suatu produk dari system yang berlaku di dalam masyarakat, Masyarakat yang kurang peduli akan melahirkan kelompok remaja juga yang kurang peduli kepada orang lain. Mayoritas masyarakat yang ada di lingkungan kota2 kita saat ini merupakan masyarakat yang hanya bersifat materialistik dan telah mulai kehilangan rasa sosialnya, tidak peduli tentang apa yang terjadi di lingkungan mereka. Menurut berbagai kajian tentang vandalism, perbuatan tersebut bukanlah perbuatan yang dilakukan oleh orang yang tidak terpelajar, namun lebih banyak dilakukan di lingkungan masyarakat yang kurang memiliki kepekaan dan rasa memiliki fasilitas umum dan fasilitas social di lingkungannya.
Nah, bagaimana cara kita melakukan upaya – upaya mengurangi kegiatan kekerasan dan vandalism di lingkungan kita?, dapatkah kita mengurangi jumlah remaja yang terperangkap di dalam kegiatan vandalism dan violence tersebut?, ternyata hal itu dapat kita lakukan dengan meningkatkan kepedulian kita kepada orang lain, bukan hanya berpikir bagaimana cara menyelamatkan keluarga kita saja. Tanggung jawab kita kepada lingkungan social merupakan tanggung jawab kita juga dalam melindungi keluarga.

Semoga mencerahkan, ;)

Sumber :









Total Pageviews

Followers

Archive

 

© 10-5-2014 Empuss miaww. All rights resevered. Designed by Diubah karena banyak script anehnya

Back To Top