Showing posts with label rangkaian kata. Show all posts
Showing posts with label rangkaian kata. Show all posts

Friday, November 4, 2011

Nisan belum tertulis





Disini telah dikuburkan segala dendam
Telah kulihat yang terkubur untuk terakhir kalinya
Biarlah dia tentram di dalam sana
Hanya maaf yang akan hidup didalam dada
Masa lalu telah menjadi pelajaran
Kehadiran seseorang menjadi kesempatan untuk memahami
Toh
Manusia hanyalah mahluk yang memiliki noda dalam hidup,,,

Monday, October 17, 2011

Berbahagialah untuk diriku,,,








Manja,,,
Aku menyebut dirimu
Dari sanalah aku menyayangi kamu
Dan penyebab aku berusaha memahami
Pribadi mu apa adanya


Bersandarlah di bahuku
Ceritakan kepadaku tentang kelelahan yang menyelimuti hatimu
Aku akan mendengar kan cerita – ceritamu,
Mulai dari huruf pertama sampai titik terakhir…
 Agar tiada lagi kegundahan bersarang di sana


Hapus air matamu
Dan berdansalah dengan diriku
Menikmati kesunyian malam
Dibawah cahaya rembulan dan bintang
Hanya milik kita berdua saja di sini


Ah,,,
Aku tidak ingin kamu tahu semua permasalahan yang aku hadapi
Cukuplah memandang wajah bahagiamu
Membuat ku terlepas dari semua noda – noda dunia ini ^_^


Saturday, October 15, 2011

traces of memories



Kau yang berlari membawa beban dalam dadamu
Menyusuri jejak – jejak masa silam
Menggantungkan harapan pada cahaya bintang dan rembulan
Mencoba menghindari  bayangan kehampaan
,,,
Aku memangil dirimu dalam lidah terbelah
Suara yang tercekat di kerongkongan
Meminta angin untuk menyampaikan kabar
Tentang rasa dan kenangan
,,,
Terbentanglah kini di depanku
Ceceran – ceceran air mata yang telah tumpah
Membentuk jejak – jejak tertinggal
Untuk aku susuri
,,,
Kalau aku mencintaimu
Cukup hanya kamu
Bukan tentang kisah semalam
Ataupun kisah sementara
Di antara kita
,,,

Sunday, October 9, 2011

Bingkai Jendela




Semua bermula dari salah ku sendiri, mencoba melompati jendela pembatas antara rumahku dengan rumahnya, bagaimana mungkin aku tidak tergode dengan pemandangan di halaman rumahnya, begitu syahdu dan menentramkan siapapun yang melihatnya dari luar jendela.
Ah, duniaku yang terasa hitam dan putihlah yang memaksa aku memandang dunia penuh warna di sebelah sana, aku merasakan ada kebebasan dan hal – hal baru yang terlihat dalam dunia penuh warna yang terpampang di jendela kamarku.
Dunia ku yang ramai dan penuh dengan orang – orang yang saling memperhatikan satu dengan lain membuatku bosan dan ingin merasa sendiri di balik jendela, aku membutuhkan kesunyian, aku membutuhkan privasi, aku membutuhkan kesendirian.
Dunia penuh warna yang terpampang di seberang bingkai jendela seolah memberikan apapun yang aku butuhkan, saat aku pandang setiap hari tiada bosan dan kejemuan yang 
aku lihat.

Maka sampailah kakiku di dunia penuh warna dan kebebasan yang ada di depan mataku, bukan ilusi, bukan khayalan, semua riil dan begitu nyata bagiku, dunia penuh warna yang menghadirkan semua impian dan keinginan yang selama ini aku idamkan.

Aku pandang dunia hitam putih untuk terakhir kalinya, sebelum aku berlari melintasi hutan dan semak belukar yang ada di hadapan mataku saat ini. “selamat tinggal” kataku dalam hati, dan mulai berlari dan berlari memasuki dunia dan pengalaman baru yang menanti depan mata, pasti sesuai dengan khayalanku.

Aku sudah lupa jalan kembali ke jendela, petualangan – petualangan baru begitu mengasyikkan buatku, melihat ribuan warna, ribuan macam hal – hal unik yang tidak pernah aku saksikan hadir di hadapan mata.

Semakin hari, semakin jauh aku melangkah ke dalam dunia baru ini, hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun. Tahun pertama begitu indah bagiku, begitu hidup, namun menapaki tahun – tahun yang mulai berjalan, aku mulai merasa  mulai kesepian dan kehilangan.

Pernah aku menemukan tulang – belulang manusia yang sedang berposisi duduk di suatu pohon, apakah dia seperti diriku? Terjebak dalam dunia warna dan kehilangan dunia yang pernah aku tinggal di dalamnya? Entah kenapa jebakan ilusi begitu menggoda untukku saat ini. Aku telah kehilangan arah untuk kembali pulang ke duniaku yang lalu.

Kelelahan mulai mengisi rongga paru – paru dan sendi – sendi tulangku, aku tidak mampu lagi untuk berjalan jauh, dunia ini begitu luas terhampar dan hanya akulah satu – satunya orang yang masih hidup di belahan dunia ini, terduduk aku di sebuah pohon rindang di tepi hutan, menyesali kebodohanku yang kurang mensyukuri duniaku yang sederhana….
***
10 tahun kemudian,,,

“Ibu, aku ingin kamar di atap ini, pemandangannya indah” kata seorang anak kepada Ibunya, saat mereka baru membereskan rumah tempat tinggal baru mereka, di tepian kota kecil yang cukup terpencil.

“Iya, Banu, jangan lupa bereskan kamarmu sebelum tidur disana malam ini” sahut Ibunya.
Banu tidak mendengar perkataan ibunya, dirinya sedang sibuk dengan lamunannya sendiri tentang dunia yang terhampar di luar jendela kamarnya…

“Suatu hari, aku ingin melompati jendela ini, menuju kesana” batin Banu….

Saturday, October 8, 2011

Bagaimana Enid Blyton menulis


Enid Blyton, Guru penulis dan 800  karya tulisnya

Untuk para penggemar lima sekawan, yuk kita pelajari lagi tentang penulisnya, Enid Blyton, Beliau adalah penulis fiksi terbesar nomer 7 dunia, dibawah Sidney Sheldon dalam hal penjualan karyanya di seluruh dunia versi Wikipedia, yang sumber pengambilan wiki dari encyclopedia Britannica. Karya – karyanya telah terjual sekitar 600 Juta kopi dalam 90 bahasa utama dunia, dalam hal produktifitas, Enid Blyton hanya bisa dikalahkan oleh Corin Tellado yang membuat 4000 judul tulisan, sementara karya Enid Blyton berjumlah kurang lebih 800 judul.
Kehidupan Pribadi Enid Blyton,
Enid Blyton dilahirkan pada tanggal 11 Agustus 1897 di East Dulwich, London, Kerajaan Inggris, dia merupakan anak pertama dari pasangan Thomas Carey Blyton dan Theresa Mary Harrison Blyton. Juga Blyton memiliki 2 orang adik laki – laki yang bernama Hanly dan Carey.
Dari tahun 1907 sampai tahun 1915, Blyton bersekolah di St. Christopher's School. Selanjutnya dia belajar menjadi guru di Ipswich High School, dan mengajar selama masing – masing 5 tahun di Bickley, Surbiton dan Chessington. Menulis merupakan kegiatan di waktu luangnya.
Cara Blyton menulis sebuah Karya tulis,
Bagaimana cara dan sistematika Enid Blyton sebelum ataupun sesudah selesai menuliskan karya tulisnya? Yuk kita pelajari,
Dari website http://www.enidblytonsociety.co.uk/enid-the-writer.php kita akan mempelajari teknik Enid Blyton dalam menyelesaikan karya tulisnya, tentu saja denga beberapa penyesuaian yang empuss inginkan. :P (ga ada istilah objektif2an ya,,,? Xixixi )
1.    Bagaimana cara Enid Blyton menuliskan karyanya?

Sebelum menuliskan sebuah karya, Enid Blyton tidak pernah merencanakan karya – karyanya sebelumnya, seringkali dia kebingungan harus memulai membuat permulaan untuk tulisannya. Namun, dia tetap menuliskan imajinasinya kedalam kertas, dia lebih menyukai langsung menuliskan apa yang ada di dalam khayalannya daripada menuliskan pengalaman  perjalannya, dia menjelaskan apa yang dia lakukan sebagai “aku melihat sebuah bioskop mini berada di dalam kepalaku,,,, dan apa yang telah aku lihat disana aku tuliskan ke dalam kertas”. Lebih lanjut dia menjelaskan kepada sahabatnya Peter McKellar, “ itu adalah tampilan tiga dimensi, lengkap dengan suaranya, sensasinya, dan perasaannya!”.

Saat Enid memulai menulis, maka tokoh adalah hal pertama yang dia tuliskan, bagaimana karakternya, bagaimana kebiasaannya, bagaimana postur tubuhnya, kemudian setelah itu dia akan menuliskan suasana atau tempat terjadinya, apa yang sedang tokoh lakukan saat itu. Intinya adalah saat dia telah mendapatkan gambaran terang tentang tokoh, suasana dan apa yang terjadi di dalam khayalannya, maka dia akan langsung menuliskannya ke dalam tulisan.

Setiap cerita yang dia khayalkan selalu merupakan satu cerita lengkap, suatu satu kesatuan dari awal hingga akhir, saat Enid sedang menulis, dia seakan – akan tidak ingin berhenti dari kegiatan menulis dan memikirkan hal lain di luarnya. Dia tidak ingin rasa dan pengalaman khayalannya di rusak oleh ide – ide ataupun alur cerita penulis lain dalam karyanya. Dia hanya ingin menjadi seorang pengamat, seorang reporter, seorang penterjemah, antara dunia khayalannya dengan karya – karyanya yang akan di nikmati pembaca.

2.    Darimana Enid Blyton mendapatkan ide – ide karyanya?

Enid Blyton selalu menyediakan sumber tulisannya yang berasal dari imajinasi yang telah sering dia latih semenjak masih masa anak – anak, (pengkhayal keras berat neh). Semua imajinasi dia dapatkan dari pengalamannya selama hidup, dan menjadi bahan mentah yang akan dia tuliskan kedalam karyanya. Semua di olah dan diramu di dalam pikirannya.

Dan seringkali alur, tema, dan tempat dalam ceritanya berasal dari pengalaman pribadinya, misalnya, bagaimana hal yang pernah terjadi di tempat dia bekerja, kemudian mengadaptasi pengalamannya, mengubahnya kedalam ceritanya, memotong beberapa bagian yang tidak penting, dan kemudian menuliskan hasil khayalannya kedalam karyanya. Imajinasinya tentang tokoh juga cukup sering dia ambil dari karakter teman – teman dan kolega yang pernah di kenalnya.

3.    Mengapa Enid Blyton menuliskan banyak buku?

Enid Blyton memiliki kepedulian yang tinggi kepada anak – anak, dari berbagai batasan usia, dia senantiasa berharap karya – karyanya tidak hanya di nikmati oleh segmen umur tertentu saja, keinginannya adalah dia dapat menjadi sahabat bagi pembacanya, mulai dari usia kecil sampai usia dewasa. Selain punya banyak kepedulian kepada pembacanya, Enid Blyton juga menyukai menuliskan berbagai topic karya tulis, mulai dari cerita misteri dan petualangan, dia juga menulis buku pelajaran, buku pengetahuan umum, buku agama, buku fauna, novel keluarga, novel romantic, puisi, lagu, artikel. Dan dia pernah juga menuliskan kisah sejarah, legenda dan fable.

Dalam tulisannya, dia tidak hanya piawai merangkai kata, dia juga suka memasukkan nilai moral kedalam ceritanya, tujuannya adalah untuk mendidik dan mengajarkan semua hal kepada pembacanya.
Teknik penulisan seorang penulis terkenal seringkali membuat kita lebih bersemangat untuk menulis, karena kita telah mengenal karya – karya penulis tersebut sebelum mengetahui bagaimana dia menulis, sangat di sayangkan sekali bahwa teknik – teknik penulisan karya fiksi masih jarang, kalau tidak di katakan belum ada, di toko buku dan perpustakaan yang ada di negeri ini.
Semoga tulisan yang masih mentah ini dapat memotivasi teman – teman kompasioner untuk lebih rajin dalam menulis fiksi. J
***
The advice Enid Blyton gives in The Story of My Life to children who want to write is: "Fill your mind with all kinds of interesting things—the more you have in it, the more will come out of it. Nothing ever comes out of your mind that hasn't already been put into it in some form or other. It may come out changed, re-arranged, polished, shining, almost unrecognizable—but nevertheless it was you who put it there first of all. Your thoughts, your actions, your reading, your sense of humour, everything gets packed into your mind, and if you have an imagination, what a wonderful assortment it will have to choose from!"



Sumber :


Thursday, October 6, 2011

Rangkaian kata tersusun untukmu




Seharusnya diriku tidak menuliskan surat ini, surat yang dapat membuatmu merasa kesedihan dan kesepian. Namun rinai – rinai hujan yang turun dari langit yang membasahi kerongkongan bumi yang mongering memaksaku menulis, melukiskan imajinasi – imajinasi yang bergerak liar dalam pikiranku.
Kutuliskan bermula dari sapaan, menyapamu yang sedang diam disana, menikmati kecantikan ragawi yang terpancarkan oleh kesejukan saat memandangmu, kata – kataku tiba2 menghilang bersama deru angin pembawa gerimis, entahlah, aku tidak mengerti mengapa aku harus membisu saat berbicara namun begitu lancer saat aku menuliskan kata – kata ini.
Tunggu,,, jangan beranjak dulu dari tempat dudukmu, tunggulah saat aku selesai menuliskan kata – kata yang mungkin tidak berarti bagimu, beri aku sedikit waktu untuk menyusun rangkaian kata – kata ini, hanyalah curahan hati semata, bukan mengharapkan rasa kasihan mu kepadaku.
Aku mengerti kita hanyalah musafir – musafir yang tersesat di atas dunia ini, mencari cinta, mencari kehidupan, mencari jati diri, ah,,, istilah – istilah yang akupun tidak mengerti kenapa aku tuliskan, bukankah surat ini hanyalah curahan isi hati? Bukan sebuah pencarian jati diri dan tetek bengek urusan keduniaan.
Entah kenapa akhir – akhir ini aku merasa kesepian yang sangat menggigit diriku, karena beberapa lama kita tidak bersua. Penyebabnyapun aku tidak mengerti.
Ah,,, tiba – tiba aku merasa kehilangan imajinasi untuk menutup surat ini, besok akan aku lanjutkan kembali…

Total Pageviews

Followers

Archive

 

© 10-5-2014 Empuss miaww. All rights resevered. Designed by Diubah karena banyak script anehnya

Back To Top