Malam telah berubah menjadi
kegelapan pekat,satu dua suara kendaraan masih terdengar di pinggiran jalanan
dekat tempat diriku berdiam. Suara katak dan jangkrik saling bersahutan satu
dengan lainnya, saling mengalahkan agar permintaan mereka akan cuaca
terkabulkan.
Seharusnya saat ini jam malam
berlaku pada waktu alamku, namun rasa kantuk yang hinggap di mata masih belum
mampu mengalahkan perjalanan pikiran yang sedang berkelana menembus batas –
batas waktu masa silam. Aku ingin sekali keluar untuk menikmati mala mini dengan
beberapa sahabat, namun mereka sedang tidak berada di kota ini.
***
“Kau belum tidur?” tanya Saina
kepada diriku yang duduk termenung memandang layar kedap kedip laptop.
“Belum” kataku.
“Apa yang kau lakukan malam –
malam begini?”
“Aku hanya membaca kabar yang
sampai melalui internet” kataku.
“Kabar tentang apa yang kau
dapatkan, sehingga dirimu tahan untuk bergadang semalam suntuk?”
“Kabar tentang apakah besok
dunia akan kiamat” kataku dengan sedikit kesal.
“hehehe, kenapa harus marah? Aku
sedang bingung saja, saat mentari akan berkunjung sebentar lagi, dirimu masih
sibuk dengan duniamu.”
“Aku tidak bisa tidur” kataku
dengan heran, kenapa Saina masih belum tidur juga.
“Sedangkan aku lagi mengamati
dirimu dan duniamu yang sangat menarik bagiku” kata Saina seolah telah membaca
pikiranku.
“Oh, maaf jika aku mengganggu
tidurmu” kataku kepada Saina.
“tidak apa – apa, jujur sangat
menikmati suasana malam” katanya.
“ada aura ketenangan yang aku
dapatkan dari pernyataan sang malam kepada diriku melalui keheningan yang dia
tawarkan kepada diriku” lanjutnya lagi.
“tengah malam bagiku hanyalah
masa untu menikmati saja, jika aku sedang tidak dapat berkumpul dengan teman –
temanku” kataku.
“wah, sayang sekali saat
dinihari engkau sia – siakan begitu saja” kata Saina
“kenapa?” tanyaku ingin tahu
“jika saja malam – malam yang
kau lalui dapat di pergunakan dengan sebaik – baiknya, tentu engkau akan
mendapatkan sebuah energy positif bagi kehidupan hari esoknya”.
“contohnya?” kataku
“kenapa engkau lebih memilih
kehidupan dunia daripada engkau bermunajat kepada Allah SWT? Sayang sekali
kehidupan malam – malam yang cukup panjang engkau habiskan secara sia - sia”
Ada sebentuk rasa terkejut
dari hatiku saat mendengarkan nasihatnya.
“ bukankah dunia hanya
perhentian sementara? Saat engkau membuang waktu secara sia – sia, sadarkah
waktu itu akan di pertanggung jawabkan kembali kepada dirimu?”
Mulutku terkunci mendengar
muhasabah yang dia berikan pada diriku, terasa sekali waktu yang telah aku sia –
siakan setiap malamnya, bermabuk – mabukan di pub, bermain internet sampai lupa
waktu, tertawa terbahak – bahak setiap malamnya dengan teman – teman seolah
umur kami masih panjang sekali.
Tiba – tiba sebuah pertanyaan
terlintas dalam pikiranku, siapakah Saina?
***
Aku terbangun saat Azan subuh
berbunyi di mesjid dekat rumah, laptopku masih hidup, dan aku tersadar rupanya
ketiduran tadi malam, karena kantuk yang tidak dapat aku tahankan, namun
percakapan dengan Saina seolah sebuah kenyataan yang baru saja aku alami.
“ Aku adalah imajinasimu dan
kerinduan dirimu akan masa lalumu yang sering melakukan Qiyamul Lail” kata
Saina dalam pikiranku,
TAMAT
“Dan pada sebahagian malam
hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu mudah-mudahan
Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”. (QS. Al-Isra` : 79)
“Hai orang yang berselimut
(Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit
(daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit,
atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan.”
(QS. Al-Muzzammil : 1-4)
“Sesungguhnya orang-orang yang
beriman terhadap ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang
apabila diperingatkan dengan
ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta
memuji Tuhannya, sedang mereka
tidak menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang
mereka berdo`a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan
sebahagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS. As-Sajadah : 15-16)
“Dan orang-orang yang
menghabiskan waktu malamnyai dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka.”
(QS. Al-Furqan : 64)
“Sesungguhnya orang-orang yang
bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata
air-mata air, sambil mengambil
apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka.
Sesungguhnya mereka sebelum
itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; Mereka
sedikit sekali tidur di waktu
malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (QS.
Adz-Dzariyat : 15-17)
“Allah merahmati seorang
lelaki yang terbangun di malam hari lalu sholat dan membangunkan
istrinya, kalau dia enggan
maka ia memercikkan air ke wajahnya.
Allah merahmati seorang
perempuan bangun di malam hari
lalu sholat dan membangunkan suaminya, kalau dia enggan
maka ia memercikkan air ke
wajahnya.” (HR. Abu Daud no. 1308, 1450, An-Nasa`i 3/205, Ibnu Majah no. 1336,
Ibnu Khuzaimah 2/183/1148, Ibnu Hibban 6/306/2567 -Al-Ihsan-, Al-Hakim 1/453
dan Al-Baihaqy 2/501. Dan dishohihkan oleh Syaikh Muqbil dalam Al-Jami’
Ash-Shohih 2/172)
sumber: